Selasa, 31 Juli 2012

AJI Sesalkan Pemecatan Karyawan Trans TV

JAKARTA, SON - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mendesak Chairul Tanjung, selaku pemilik PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) untuk menjelaskan alasannya meminta mundur para jurnalisnya. Sebab, pemutuskan hubungan kerja, permintaan mundur atau pensiun dini terhadap pegawai harus ada parameter yang jelas.
 
Menurut Koordinator Divisi Serikat Kerja AJI Indonesia Jojo Raharjo, kebijakan mendesak mundur karyawan bukan jalan satu-satunya untuk memiliki sumber daya manusia yang lebih berkualitas.
 
"Harusnya dari proses tersebut, yang dilakukan perusahaan adalah peningkatan sumber daya manusia dengan pelatihan atau training agar kinerja pegawai, bukan langsung diminta mundur," ujar Koordinator Divisi Serikat Kerja AJI Indonesia Jojo Raharjo, Jumat (6/7).
 
Penilaian terhadap karyawan, imbuh Jojo, seharusnya berkala, bukan tiba-tiba dilakukan assesment dan akhirnya diminta mengundurkan diri. "Penelusuran kami, permintaan mundur mendadak dan tidak ada sosialisasi," tutur Jojo.
 
Jojo menjelaskan, dari hasil pendampingan yang dilakukan AJI dengan salah seorang pekerja Trans TV, mereka hanya diberi peringatan lisan tanpa ada parameter penilaian yang detail dan jelas. "Mereka mengira dari assesment akan ada perbaikan leadership, training dan lain-lain," ungkap Jojo.
 
Kejadian sejenis ini, kata Jojo, bukan kali pertama terjadi. Untuk meminimalisir terjadinya kejadian serupa, Jojo mengimbau, pegawai media membuat serikat pekerja sebagai alternatif jika kelak menemui perselisihan ketenagakerjaaan.
 
"Kesadaran berserikat diantara pekerja media belum tinggi. Kesadaran baru muncul saat ada masalah. Serikat kerja itu penting agar masalah ketenagakerjaan dan lainnya bisa diselesaikan secara dialog internal terlebih dahulu," tandas Jojo.
 
Serikat Kerja, diyakini Jojo, bisa menjadi jembatan untuk untuk menyelesaikan kasus perselisihan antara karyawan dan perusahaan.
 
Sebelumnya, PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) milik Trans Corporation dan pengusaha Chairul Tanjung, meminta puluhan karyawannya untuk pensiun dini. Puluhan karyawan yang diminta mundur tersebut berasal dari divisi pemberitaan atau news.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar