Rabu, 03 Oktober 2012

'Anak Singkong' Minta Mundur Puluhan Karyawan Televisinya

PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) milik Trans Corporation dan pengusaha Chairul Tanjung mendesak puluhan karyawannya untuk pensiun dini. Puluhan karyawan yang diminta mundur tersebut berasal dari divisi news.

Informasi yang dihimpun merdeka.com, puluhan karyawan tersebut diminta mengundurkan diri dengan alasan rating dan sales turun. Namun secara kumulatif TV yang fokus pada hiburan keluarga ini masih untung. Karyawan yang diminta turun mulai dari eksekutif produser, produser, asisten produser, reporter sampai pada beberapa koresponden di daerah.

"Nanti akan menyusul kembali setelah adanya penilaian kinerja. Ini hal biasa dalam perusahaan dan setiap tahun juga seperti ini. Tapi tidak jadi bahan berita," ujar Kepala Komunikasi Perusahaan Trans TV, Hadiansyah Lubis saat dihubungi merdeka.com. Rabu (4/5).

Dia mengatakan, perusahaan telah melayangkan surat hasil penilaian pada karyawan dan beberapa orang diminta mundur dengan kompensasi sesuai dengan undang-undang tenaga kerja. "Beberapa menerima tawaran ini. Yang lain masih belum dipanggil baru diberikan surat tawaran," katanya. Assessment akan dilakukan juga pada divisi lain dan kemungkinan akan dilakukan hal sama seperti pada divisi news.

Satrio Arismunandar salah seorang dari sekitar 25 karyawan yang diminta mundur mengatakan dia masih melakukan negosiasi atas tawaran dari perusahaan. Paling tidak perseroan memberi batas waktu sampai 1 Agustus mendatang bagi karyawan yang diminta mundur. "Ada 25 orang di divisi pemberitaan yang ditawari pengunduran diri. Ada yang menerima, ada yang pikir pikir," kata Satrio.

Dia mengatakan, permintaan mundur oleh manajemen karena secara kinerja dinilai kurang produktif. Namun, alasan ini masih bisa dipertanyakan oleh karyawan. "Ini dari hasil assessment yang dilakukan perseroan. Pastinya beberapa orang juga tidak merasa kinerjanya buruk," ujar dia.

Dari informasi yang diterima merdeka.com, Chairul Tanjung atau biasa dipanggil Anak Singkong seperti tertulis di buku biografinya juga mempertanyakan banyaknya koresponden di daerah bahkan lebih banyak dari Trans 7. Karena itu, Ketua Komite Ekonomi Nasional ini juga meminta beberapa orang koresponden untuk pensiun dini. "Saya tidak tahu orang-orangnya siapa. Karena masih ada beberapa orang liputan di luar kota juga diminta mundur," kata Satrio.(mdk/has)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar