Selasa, 28 Agustus 2012

Anak Dotcom Pindah Status, Cuy

Setelah karyawan-karyawan Divisi GA SCTV dioutsourcing, sekarang karyawan-karyawan website Liputan 6 SCTV mendapat giliran. Gak main-main, mereka dipindahkan ke perusahaan baru yang kata penggede di dotcom itu masih anak perusahaan Grup EMTK. Artinya, status kepegawaian mereka pun berubah dari karyawan SCTV menjadi karyawan perusahaan baru itu.

Take it or leave it! Itu kata Kepala HRD SCTV pas rapat dengan anak-anak website. Gue gak punya pilihan. Mau gak mau harus ikut. Gue cuma mendapat kompensasi akan dicatatkan masa kerja gue di perusahaan baru. Ada juga karyawan yang beruntung, yang kemarin statusnya outsourcing dijanjikan akan menjadi karyawan tetap di perusahaan baru.

Di struktur perusahaan yang baru itu juga akan membawa dua wartawan senior Liputan 6. Entah bagaimana juga penyesuaian posisi dan gaji yang bakal didapat. Karena,  produser itu justru ditempatkan di bawah koordinasi staf lain yang sebelumnya disinyalir memiliki kualitas dan gaji lebih sedikit.

Penyebaran SDM juga aneh. Latar belakang pendidikan, prestasi dan pengalaman gak diperhitungkan. Di jajaran redaktur, ada anak D-3 dengan pengalaman kewartawanan yang sebentar tapi sejajar dengan produser Liputan 6. Ini kan aneh.

Di perusahaan baru itu, mereka akan menempati kantor di daerah Gondangdia, Jakarta Selatan. Jadi, terpisah dan jauh dari kantor lama. Maklumlah, kita kan bukan orang SCTV lagi. Cuma dibilangnya, bekerja buat SCTV.

Meski banyak cerita-cerita miring yang bikin bulu kuduk merinding, teman-teman tetap bekerja. Gak tahu setengah hati atau pura-pura senang. Yang senang barangkali yang mendapatkan jabatan baru, meski mengorbankan nama besar SCTV.

Kalo kata orang SP SCTV, anak-anak dotcom itu lebih beruntung dibandingkan dirinya yang dipaksa dioutsoucing. Bayangkan nasib yang dialami 150 karyawan yang sudah memakai seragam ISS dan 42 yang menuntut keadilan. Ini lebih halus dan cantik. Padahal sih sama saja nasibnya.

Tapi jauh sebelum keputusan pemindahan status dan segala persoalan dotcom itu terjadi sebenarnya di luar sudah ramai terdengar soal isu outsourcing terhadap karyawan Liputan 6 SCTV, termasuk juga anak-anak dotcom. Kabar miring itu bukan cuma dibahas karyawan-karyawan SCTV tapi juga wartawan-wartawan lain. Jadi, keputusan yang diterimanya sudah bukan barang aneh lagi.

Sudah nasib kita, kalee. Kita seneng-senengin aja. Daripada stres mau lebaran gini? Lagian, gue kan udah pengalaman dipake main kayak gini. Dulu pas gue gabung aja cuma karyawan kontrakan. Setelah diangkat juga lebih ngerasa jadi anak tiri karena gak dapat banyak perhatian kayak orang Liputan 6 lain. Kalo sekarang pindah kandang, ya dibikin asyik aja.

Orang-orang di Liputan 6 juga banyak bergunjing soal isu outsourcing dan pensiun dini. Kabar yang beredar dari lantai 9 SCTV Tower di dekat mall Senayan City, karyawan berusia 45 tahun ke atas bakal kena TO. Jadi mereka bakal siap-siap dipendikan. Karena tidak secara serentak, para boss di Liputan 6 pun bakal main tebang pilih.

Produser senior di tempat itu pernah bilang, Nurjaman dan Merdi Sofansyah itu diundang dari TVONE ke SCTV memang buat membersihkan musuh-musuh lama. Dulu si Nurjaman itu digulingkan teman-teman dan sama si Rossi dibuang ke website. Sekarang dia datang lagi dengan gaji besar buat balas dendam. Merdi itu tukang pukulnya yang baru. Termasuk juga Putut Trihusodo, orang cetak yang juga titipan dari PDI Perjuangan.

Wah, jadi rame Liputan 6. Ternyata kantor itu bukan cuma pinter bikin berita tapi juga mainin nasib karyawannya. Kabarnya, bukan cuma karyawan website yang akan dioutsourcing tapi semua bagian. Atau sedikitnya Liputan 6 itu bakal dijadiin anak perusahaan EMTK mirip anak-anak dotcom.

Targetnya, SCTV Cuma punya 500 karyawan tahun depan nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar